Rabu, 30 Oktober 2013

Manajemen Keuangan : Fungsi dan Tinjauan Umum Manajemen Keuangan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Perusahaan didirikan para pimpinan perusahaan pada awalnya sudah menetapkan maksud dan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Tujuan ini disusun, baik yang bersifat jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Tujuan jangka panjang memiliki waktu pencapaian lebih dari satu tahun maka dalam mencapai tujuan jangka panjang ini tentunya perlu disusun tujuan jangka pendek. Tujuan ini disusun sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut tentunya pimpinan perusahaan perlu menetapkan target yang harus dicapai dalam suatu periode, beserta rencana anggaran yang harus disediakan. Dari rencana yang telah disusun ini, diharapkan perusahaan mampu merealisasikannya dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Untuk merealisasikan rencana yang telah disusun, setiap perusahaan tentunya membutuhkan dana. Dana ini dapat diperoleh dari pemilik perusahaan maupun melalui utang ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Untuk mengelola dana perusahaan agar dapat digunakan secara efisien dan efektif maka yang berperan penting dalam hal ini adalah manajer keuangan. Selain itu manajer keuangan harus bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penting mengenai investasi dan pendanaan. Dan manajer keuangan memiliki peranan penting dalam mengevaluasi kinerja perusahaan melalui analisis keuangan dari laporan keuangan yang telah disusun. Dari analisis ini kita dapat memperoleh gambaran mengenai kondisi dan posisi perusahaan dalam periode tertentu apakah telah mencapai tujuan yang telah ditentukan atau tidak. Dari hal ini kita dapat menilai pencapaian tujuan perusahaan serta kemajuan perusahaan. Apabila pencapaian tujuan tidak sesuai rencana maka perlu diadakannya evaluasi terhadap rencana dan pelaksanaannya.
Manajer keuangan merupakan pimpinan dari departemen keuangan perusahaan. Untuk melaksanakan tugasnya diperlukan manajemen keuangan yang baik dalam perusahaan tersebut.
1.2     Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1.        Apa manajemen keuangan itu?
2.        Apa saja fungsi manajemen keuangan itu?
3.        Apa tujuan manajemen keuangan yang ada dalam suatu perusahaan?
4.        Apa keuangan perusahaan (Corporate Finance) itu?
5.        Bagaimanakah perkembangan manajemen keuangan ?
6.        Bagaimana peranan manajer keuangan dalam perusahaan ?
1.3     Tujuan
1.        Untuk mengetahui pengertian manajemen keuangan
2.        Untuk mengetahui apa saja fungsi dari manajemen keuangan
3.        Untuk mengetahui tujuan dari manajemen keuangan
4.        Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan keuangan perusahaan (corporate finance)
5.        Untuk mengetahui bagaimana perkembangan manajemen keuangan
6.        Untuk mengetahui bagaimana peranan manajer keuangan dalam perusahaan



BAB II
PEMBAHASAN
2.1     Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan memiliki peranan penting dalam perkembangan dan keberhasilan usaha suatu perusahaan. Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi operasional perusahaan. Manajemen keuangan ini membicarakan tentang pengelolaan keuangan yang pada dasarnya dapat dilakukan dengan baik oleh individu, perusahaan maupun pemerintah. Manajemen keuangan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan keuangan. Pengertian lebih lanjut akan dijabarkan dibawah ini.
2.1.1  Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan suatu proses yang menggunakan metode ilmu dan seni untuk menerapkan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian pada kegiatan sekelompok manusia yang dilengkapi dengan sumber ekonomi atau faktor produksi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk lebih jelas akan dikemukakan pendapat dari M. Fuad (2002:92) sebagai berikut:
“Manajemen merupakan suatu proses yang melibatkan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran perusahaan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.”
Sedangkan menurut Sukanto Reksohadiprodjo (1999:25) menyatakan bahwa:
“Manajemen merupakan kegiatan manusia untuk memimpin dan mengawasi bekerjanya badan usaha. Manajemen ini terpusat pada administrasi dan mengintegrasi manusia, material dan uang ke dalam suatu unit operasi yang efektif, mengawasi berbagai kegiatan dalam perusahaan.”
Dari pendapat para ahli diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa manajemen adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui proses perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan melalui kegiatan orang lain.
2.1.2 Pengertian Keuangan
   Dalam memperlancar kegiatan operasi perusahaan maka perusahaan tersebut harus di dukung dengan keadaan keuangan yang baik. Menurut Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian (2002 : 34), pengertian keuangan sebagai berikut :
“Keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan proses, lembaga, pasar, dan instrumen yang terlibat dalam transfer uang diantara individu maupun antara bisnis dan pemerintah.”
  
2.1.3 Pengertian Manajemen Keuangan
Tugas departemen keuangan dalam suatu perusahaan yang diwakili oleh manajer keuangan tentunya sangat berat karena pencapaian tujuan perusahaan lebih banyak dibebankan kepada manajer keuangan dalam rangka memperoleh serta mengelola dana  yang ada. Selain bertugas dalam pengelolaan dana manajer keuangan juga harus mampu berkoordinasi dan bekerja sama dengan departemen lainnya dalam menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dalam mengelola dana yang ada di perusahaan perlunya manajemen keuangan yang baik. Berikut ini adalah pengertian manajemen menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Menurut Bambang Riyanto (2013:4) pengertian manajemen keuangan adalah sebagai berikut:
“Manajemen Keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut.”
Menurut Sutrisno (2001:3) berpendapat bahwa pengertian manajemen keuangan adalah sebagai berikut:
“Manajemen Keuangan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya murah serta usaha menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.”
Menurut Agus Sartono (2001:6) manajemen keuangan adalah sebagai berikut:
“Manajemen Keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien.”
Menurut James C. Van Horne (2013:5) yang disadur oleh Kasmir bahwa:
“Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh.”
Sedangkan menurut Eugene F. Brigham dan Joel F.Houston (1998:4) yang di alih bahasakan oleh Robinson Tarigan mengemukakan bahwa:
“Manajemen Keuangan dapat diterangkan berdasarkan fungsi dan tanggung jawab dari manajer keuangan. Fungsi utama dari manajer keuangan adalah merencanakan, mencari dan memanfaatkan dana dengan berbagai cara untuk memaksimumkan efisiensi (daya guna) dari operasi-operasi perusahaan.”
Dari definisi menurut para ahli diatas mengenai pengertian manajemen keuangan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen keuangan adalah aktivitas- aktivitas yang menyangkut perencanaan, pencarian dana, pemanfaatan dana serta pengelolaan dana perusahaan untuk dapat menjalankan kegiatan operasional perusahaan dan mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.
2.2     Fungsi Manajemen Keuangan
Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar baik dalam memperoleh maupun dalam menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas. Dalam pengertian manajemen seperti yang telah dijabarkan diatas terkandung fungsi- fungsi perencanaan, pengarahan dan pengendalian. Berhubungan dengan hal itu dalam pemenuhan kebutuhan dana maka perlu adanya perencanaan dan pengendalian yang baik di dalam perusahaan tersebut. Dari uraian diatas maka pada dasarnya fungsi manajemen keuangan adalah sebagai berikut:
a.    Fungsi penggunaan dana atau pengalokasian dana
Fungsi penggunaan dana tentunya harus dilakukan secara efisien. Maksudnya agar setiap dana yang tertanam dalam aktiva harus dapat digunakan seefisien mungkin untuk dapat menghasilkan tingkat keuntungan investasi yang maksimal. Fungsi ini meliputi perencanaan dan pengendalian penggunaan aktiva baik dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap. Agar tidak terjadi pengangguran dana maka perlu adanya pengalokasian dana yang didasarkan pada perencanaan yang tepat sehingga penggunaan dana dapat dilakukan secara optimal. Efisiensi penggunaan dana ini secara langsung mempengaruhi besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan melalui investasi tersebut.
Dalam hal ini diharapkan manajer keuangan mampu menjalankan fungsi penggunaan dana dengan selalu mencari alternatif - alternatif investasi untuk kemudian di analisa dan dari analisa itu harus diambil keputusan mengenai alternatif investasi mana yang akan dipilih atau digunakan. Dengan kata lain manajer keuangan harus mampu mengambil keputusan investasi (investment decision).

b.   Fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau mendapatkan dana
Dimana fungsi ini juga harus dilakukan secara efisien. Manajer keuangan harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat- syarat yang paling menguntungkan. Selain itu manajer keuangan harus mempertimbangkan dengan cermat sifat dan biaya dari masing-masing sumber dana yang akan dipilih, karena tentunya masing-masing sumber dana mempunyai konsekuensi financial yang berbeda- beda.
Pada prinsipnya pemenuhan dana dalam suatu perusahaan dapat disediakan dari sumber intern perusahaan dan sumber ekstern perusahaan. Pemenuhan dana dari sumber intern perusahaan maksudnya sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, misalnya dana yang berasal dari keuntungan yang tidak dibagikan atau keuntungan yang ditahan dalam perusahaan (retained earnings). Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari sumber intern sering disebut dengan pendanaan intern (internal financing).
Pemenuhan kebutuhan dana dari sumber ekstern perusahaan yaitu sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi saham baru., penjualan obligasi dan kredit dari bank. Apabila perusahaan memenuhi kebutuhan dananya dari luar maka sering disebut dengan pendanaan ekstern (external financing). Apabila perusahaan memenuhi kebutuhan dananya berasal dari pinjaman dikatakan perusahaan itu melakukan pendanaan utang (debt financing). Dan apabila berasal atau diperoleh dari emisi atau penerbitan saham baru dikatakan perusahaan itu melakukan pendanaan modal sendiri (external equity financing  atau equity financing).

c.    Fungsi pembagian laba (kebijakan deviden)
Perusahaan tentunya mengharapkan untuk memperoleh hasil yang lebih besar dari pengorbanannya. Dengan kata lain, diharapkan diperoleh laba, laba yang diperoleh dapat dibagikan kepada pihak pemilik. Biasanya dalam perusahaan terjadi selisih paham diantara pihak pemilik dan manajemen mengenai apakah sebagian keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan akan diinvestasikan kembali (reinvestasi) ataupun ingin sebagian keuntungan dibagikan kepada pemilik perusahaan, maka manajer keuangan dalam hal ini harus dapat menjaga keseimbangan antara kedua keinginan tersebut. Dalam hal ini maka diperlukan kebijakan deviden yang baik dalam perusahaan tersebut.
2.3     Tujuan Manajemen Keuangan
Untuk dapat mengambil keputusan- keputusan keuangan yang benar, maka manajer keuangan perlu menentukan tujuan atau target yang harus dicapai perusahaan. Keputusan yang benar adalah keputusan yang akan membantu mencapai tujuan- tujuan yang diinginkan perusahaan. Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Memaksimumkan nilai perusahaan akan tidak identik dengan memaksimumkan laba, apabila laba diartikan sebagai laba akuntansi (yang bisa dilihat pada laporan laba rugi perusahaan). Sebaliknya memaksimumkan nilai perusahaan akan identik dengan memaksimumkan laba dalam pengertian ekonomi (economic profit). Hal ini disebabkan karena laba ekonomi diartikan sebagai jumlah kekayaan yang bisa dikonsumsikan tanpa membuat pemilik kekayaan tersebut menjadi lebih miskin.
Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Houstom (2001:6) yang di ahli bahasakan oleh Robinson Tarigan mengenai tujuan manjemen keuangan yaitu:
a.       Laba yang maksimal
b.      Resiko yang minimal
c.       Melakukan pengawasan aliran dana, dimaksudkan agar penggunaan pencarian dana dapat diketahui segera
d.      Menjaga fleksibilitas perusahaan
Dalam pencapaian tujuan tersebut tentunya diperlukan keterlibatan manajemen atau semua pihak yang ikut andil dalam tugasnya masing- masing. Tanpa adanya kerja sama yang baik akan sulit untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai atau diharapkan oleh perusahaan.
2.4     Keuangan Perusahaan (Corporate Finance)
            Keuangan perusahaan adalah salah satu dari tiga bidang keuangan seperti investasi dan pasar keuangan dan perantara. Pengelolaan terhadap keuangan bisa berlaku untuk siapa saja. Penerapan konsep-konsep keuangan untuk pengambilan keputusan keuangan untuk level individu disebut sebagai personal finance. Untuk level Negara disebut public finance. Dan untuk level perusahaan ada beberapa kekhususan-kekhususan tersebut diantaranya adalah:


a.      Perusahaan bisa dimiliki oleh lebih dari satu orang
Menunjukkan arti pentingnya tujuan normatif keputusan keuangan. Apabila perusahaan dimiliki lebih dari satu orang, maka dapat saja terjadi ketidaksepakatan antarpemilik perusahaan.
b.      Ada peraturan- peraturan yang berlaku untuk perusahaan tetapi tidak untuk individu
Kekhususan ini ditunjukan dari adanya peraturan pajak. Bagi perusahaan yang mempunyai utang dan membayar bunga, pembayaran bunga utang dapat dipergunakan untuk mengurangi beban pajak. Dengan kata lain, perusahaan yang menggunakan utang lebih banyak, dan karenanya membayar bunga yang lebih besar, akan membayar pajak dalam jumlah yang lebih kecil, apabila dibandingkan dengan perusahaan yang menggunakan utang lebih kecil.
c.       Penggunaan prinsip- prinsip akuntansi untuk mencatat transaksi keuangan dalam perusahaan
Kekhususan ini menyebabkan mereka yang belajar keuangan berkesimpulan bahwa keuangan perusahaan sarat dengan akuntansi. Tentu hal tersebut tidak benar. Masalah –masalah keuangan pada dasarnya hanya menyangkut tentang kegiatan untuk menggunakan dan memperoleh dana.
2.5     Perkembangan Manajemen Keuangan
Disiplin keuangan mengalami perkembangan dari disiplin yang deskritif menjadi makin analitis dan teoritis. Dari yang lebih menitikberatkan dari sudut pandang pihak luar, menjadi berorientasi pada pengambilan keputusan bagi manajemen. Sumbangan para ekonom sangat besar dalam perumusan teori-teori keuangan. Berbagai konsep, model dan teori telah dikembangkan dalam bidang keuangan perusahaan (Corporate finance).
Pada tahun 1920-an capital budgeting dirumuskan. Model ini menjelaskan perlunya diperhatikan nilai waktu uang sewaktu melakukan keputusan investasi. Meskipun diakui bahwa penentuan tingkat bunga yang layak dalam perhitungan nilai sekarang (present value) tidaklah mudah, konsep capital budgeting memberikan dasar bagi teori penilaian (valuation).
Pada tahun 1950-an Harry Markowitz merumuskan portfolio theory, yang kemudian dikembangkan oleh Sharpe, Lintner, Treynor, pada tahun 1960-an dengan capital asset pricing model-nya. Teori dan model tersebut berguna dalam merumuskan risiko yang relevan untuk investasi.
Tahun 1970-an muncul arbitrage pricing theory dan option pricing theory. Teori yang pertama memberikan alternatif (selain capital asset pricing model untuk menaksir harga aktiva). Sedangkan teori yang kedua menjelaskan bagaimana opsi akan ditaksir nilainya.
Meskipun demikian, tetap dijumpai berbagai pertanyaan dan perdebatan dalam bidang teori keuangan. Masalah kebijakan deviden dan struktur modal yang diungkapkan oleh Modigliani dan Miller pada tahun 1950-an dan 1960-an merupakan contoh bidang-bidang yang masih menjadi perdebatan. Masalah lain mengenai konsep tentang efisiensi pasar modal dan bagaimana mengukur risiko dalam investasinya.
2.6     Peranan Manajer Keuangan
Sebagaimana telah dikemukakan diatas, manajer keuangan yang dimaksudkan di sini sebagai manajer perusahaan yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penting mengenai investasi dan pendanaan. Berkaitan dengan pengambilan keputusan investasi, manajer keuangan akan terlibat secara langsung dalam proses perencanaan dan pengendalian penggunaan dana. Untuk mendanai investasi dan kegiatan operasi perusahaan, manajer keuangan bertanggung jawab memperoleh dana sesuai dengan kebutuhan, baik mengenai jangka waktu maupun persyaratan dan biaya. Dana ini bisa diperoleh dari pasar modal maupun dari bank atau sumber-sumber lainnya.
Dengan demikian kelancaran aliran dana yang ada dalam perusahaan sangat tergantung kepada kemampuan manajer keuangan dalam menjalankan fungsi pendanaan. Selain itu manajer keuangan juga terlibat dalam pengambilan keputusan mengenai beberapa bagian dari keuntungan yang akan dibayarkan kepada pemilik atau pemberi dana dan berapa bagian yang akan diinvestasikan kembali (di-reinvestasikan) untuk membiayai pertumbuhan perusahaan.
Dengan demikian manajer keuangan sangat berperan dalam memperlancar aliran dana dari luar perusahaa, ataupun dari dalam ke luar perusahaan yaitu pembayaran devidenkepada pemilik perusahaan. Pembayaran kembali utang kepada para kreditur. Manajer keuangan dalam hal ini dikatakan bertindak sebagai perantara (intermediary) yang berada diposisi antara sumber atau pemberi dana (pasar modal, bank, pemberi kredit, dan lain sebagainya) di satu pihak dan operasi perusahaan di lain pihak.



BAB III
PENUTUP
3.1     Simpulan
1.             Pengertian manajemen keuangan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen keuangan adalah aktivitas- aktivitas yang menyangkut perencanaan, pencarian dana, pemanfaatan dana serta pengelolaan dana perusahaan untuk dapat menjalankan kegiatan operasional perusahaan dan mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan
2.             Dari uraian diatas maka pada dasarnya fungsi manajemen keuangan adalah sebagai berikut:
a.      Fungsi penggunaan dana atau pengalokasian dana
Fungsi penggunaan dana tentunya harus dilakukan secara efisien. Maksudnya agar setiap dana yang tertanam dalam aktiva harus dapat digunakan seefisien mungkin untuk dapat menghasilkan tingkat keuntungan investasi yang maksimal.
b.      Fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau mendapatkan dana
Dimana fungsi ini juga harus dilakukan secara efisien. Manajer keuangan harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat- syarat yang paling menguntungkan.
c.       Fungsi pembagian laba (kebijakan deviden)
Perusahaan tentunya mengharapkan untuk memperoleh hasil yang lebih besar dari pengorbanannya. Dengan kata lain, diharapkan diperoleh laba, laba yang diperoleh dapat dibagikan kepada pihak pemilik.
3.             Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
4.            Keuangan perusahaan adalah salah satu dari tiga bidang keuangan seperti investasi dan pasar keuangan dan perantara. Pengelolaan terhadap keuangan bisa berlaku untuk siapa saja.
5.      Disiplin keuangan mengalami perkembangan dari disiplin yang deskritif menjadi makin analitis dan teoritis. Dari yang lebih menitikberatkan dari sudut pandang pihak luar, menjadi berorientasi pada pengambilan keputusan bagi manajemen.
6.             Sebagaimana telah dikemukakan diatas, manajer keuangan yang dimaksudkan di sini sebagai manajer perusahaan yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penting mengenai investasi dan pendanaan.

DAFTAR PUSTAKA
Riyanto, Bambang. 2013. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Kasmir. 2013. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Enny. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Diakses pada www.google.com pada tanggal 10 September 2013



Sabtu, 19 Oktober 2013

Air Mata

Kadang hanya air mata yang tahu..
Kadang hanya air mata yang mengerti..
Kadang air mata juga melegakan..
Namun tetes ini tak pernah berarti..
Tak pernah memiliki makna..
Biarkan saja mengalir..
Seperti sungai tanpa arah dan tujuan..
Hingga rasa tenang itu kunjung tiba..
Hingga rasa bosan menghampiri..
Tiap kali melihat itupun rasanya ingin menangis..
Ingin berteriak hingga suara tak bisa berbisik..
Tapi aku tahu itu tak mungkin di dengarnya ..
Itu tak kan pernah mungkin di lihatnya..
Aku sadar dan sangat sadar diri..
Aku memang tak pernah berarti ..
Tak kan pernah ..

Selamanya..

karya :C. D.

Rabu, 15 Mei 2013

SAHABAT

Tak perlu saat senggang..
Tak perlu dikala sedih..
Dan tak perlu dikala bahagia saja..
Namun setiap hari..
Sampai kapanpun hingga nanti ..
Dan mungkin tak lengkang oleh waktu..
Hingga usia kita telah berakhir..
Aku berharap kalian selalu ada..
Meski suatu saat kita sama- sama menjadi tua renta..
Ingat selalu memori ini..
Canda tawa, tangis bahagia, pertengkaran mewarnai kita..
Menorehkan suatu kisah yang lucu..
Dan mungkin tak kan pernah bisa kita lupakan..
Berharap tak ada badai menerpa..
Walaupun ia ..
Kuharap kita tetap kuat menjalin ikatan ini..
Ikatan yang mesti kita jaga selamanya..
Dan selalu berharap bisa seperti itu..
Karna kita tak mampu hidup abadi..
Namun cerita ini tetap menjadi sejarah waktu..
Hanya kita yang bisa menulisnya..
Hanya kita yang bisa memerankannya..
Namun ini bukan sandiwara..
Tapi inilah hidup..
Hidup kita ..
Sahabat tercintaku ..:)

KARYA :CAHYANI DEWI

Kamis, 09 Mei 2013

DICINTAI DAN CINTA


Cinta tumbuh ketika waktu berlalu..
Ketika cahaya mulai terang..
Ketika kamu datang di sini..
Saat ini dan kuharap selalu di sini..
Aku tak pernah mengira kau akan bertahan..
Meski ku menyayat mu..
Meski ku mendorong mu ke dalam sisi gelap..
Maaf jika ku tak pernah berubah..
Maaf jika aku selalu egois..
Tapi aku bahagia karna kamu tetap disini..
Karna kamu selalu meminta maaf..
Meski itu semua salahku..
Aku harap kita selalu bersama ..
Bersama melalui jembatan yang terdalam ini..
Hingga kita berada diatas menara..
Bersama berdua selamanya.
Hingga maut kan datang menjemput..
Dan akhir menutup usia kita..
Kuharap kita bahagia..
Menjadi orang yang paling bahagia..
Bisa berbagi dalam keadaan apapun ..
Dan kuharap selalu bisa tersenyum..
Sekalipun badai datang berhembus..

KARYA : CAHYANI DEWI

Sabtu, 16 Maret 2013

Rupa atau Hati?


Kadang kala kita ingin tertawa…
Ingin menangis dan larut dalam kesedihan..
Kadang juga tersenyum di saat bersama- sama..
Hidup memang tak selalu sama..
Hidup memang ditakdirkan berbeda..
Namun kita tercipta karna Nya..
Kita dilahirkan sama ..
Tak ada yang membedakan..
Derajat dan kodrat kita sama..
Namun hanya rupa kita yang berbeda..
Rupa hanya bentuk keindahan yang diciptakan olehNya..
Kadang rupa menjadi masalah..
Rupa tak menjamin hati seseorang..
Rupa hanya bagian yang kita lihat di sisi luar saja..
Tak bisa melihat bagaimana diri kita..
Kita adalah bagian dari hati..
Hati yang menentukan pilihan kita..
Hati takkan pernah berbohong..
Hati yang bersih akan membawa ketenangan dalam hidup..
Hidup damai ketika hati tak mempermasalahkan rupa..

karya : Cahyani Dewi

Rabu, 30 Januari 2013

SEBUAH JANJI

maaf
maaf dan sekali lagi maaf..
aku juga tak ingin ini berakhir..
tapi ini adalah janji..
janji yang harus kita lakukan..
aku tahu kamu rapuh dan sakit..
aku juga begitu meski aku terlihat tegar..
aku hanya ingin yang terbaik..
inilah proses kehidupan kita..
sesuatu itu tak mudah diraih maupun dilepaskan..
jangan mengatakan "aku ingin mati"..
karna itu bukan penyelesaian..
itu hanya kepuasan belaka dan sesaat..
ketika kamu merasa sendiri..
kamu masih punya yang lainnya..
tuhan akan mendengar semuanya..
kau ingat apa yang kuinginkan?
yang tak pernah suka jika kau membahasnya..
aku seperti itu hanya untuk mu dan kehidupanmu..
bukan semata-mata demi kesenanganku..
maaf jika aku banyak menuntut mu..
namun kini kau bebas melakukan apapun..
terbanglah sebagai burung yang terbebas dari sangkarnya,..
dan berikan senyuman bagi dunia ini..

Karya : Cahyani Dewi

Minggu, 27 Januari 2013

EGO DAN DIA

tetap salah dan selalu salah..
aku hanya makhluk egois yang bernyawa..
aku tak bisa merubahnya meski hari ini pun..
aku tetaplah aku dan akan terus menjadi aku..
aku hanya tak ingin menyakiti ..
namun aku terus dianggap menyakiti..
jika tak suka janganlah menatapku..
berpalinglah jika kau mau..
aku tak pernah memaksa kau tetap disini menahan perih..
meski aku sulit menghadapinya..
karna aku tak pernah bisa hidup dalam bayang yang lain..
apakah bisa dimengerti??
meski ku menangis pun terasa sia-sia..
meski ku mengoceh pun kan semakin sulit..
maaf akan semua itu..
aku tak ingin kau tersakiti ..
aku hanya tak ingin kau terluka..
aku tak pernah ingin kau kecewa..
hanya saja akan tetap seperti ini..
tak kan pernah berubah..
karna aku dan keegoisan ini adalah hidupku..

karya : Cahyani Dewi

Sabtu, 26 Januari 2013

ETIKA BISNIS (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/CSR)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perkembangan masyarakat semakin kompleks. Begitu pula dengan bidang garapan dan pekerjaan sosial yang semakin luas. Globalisasi dan industrialisasi telah membuka kesempatan bagi para pekerja sosial terlibat dalam bidang industri. Dunia industri kini menggali apa saja manfaat positif dari adanya pekerja sosial industri, baik terhadap aspek financial maupun relasi sosial antara pekerja dengan masyarakat.
Ide mengenai adanya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau dikenal dengan nama Corporate Social Responsibility (CSR) kini semakin diterima secara luas. Untuk melaksanakannya tentu saja perusahaan tidak dapat dipisahkan dari para individu yang terlibat didalamnya yaitu pemilik dan karyawannya. Dimana perusahaan tidak boleh hanya memikirkan keuntungan finansialnya saja, melainkan juga harus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap publik. Ini tentunya bermanfaat untuk kelancaran segala proses yang terjadi di perusahaan tersebut.
Tentunya ada juga perusahaan yang tidak mendukungadanya tanggung jawab sosial dalam perusahaannya dikarenakan perusahaan berprinsip hanya untuk mencari keuntungan saja. Namun hal tersebut tentu saja kembali lagi pada tujuan dan misi yang dianut oleh perusahaan tersebut.


1.2  Rumusan masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab sosial perusahaan dan apa saja yang termasuk tanggung jawab perusahaan tersebut ?
2.    Argumen  apa saja yang mendukung dan menentang keterlibatan Perusahaan dalam tanggung jawab sosial tersebut?
3.    Bagaimana implementasi tanggung jawab sosial perusahaan?


BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Ruang Lingkupnya
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada sekedar terhadap kepentingan perusahaan belaka. Dengan konsep tanggung jawab sosial perusahaan mau dikatakan bahwa kendata secara moral adalah baik bahwa perusahaan mengejar keuntungan, tidak dengan sendirinya perusahaan dibenarkan untuk mencapai keuntungan itu dengan mengorbankan kepentingan pihak-pihak lain.Artinya keuntungan dalam bisnis tidak mesti dicapai dengan mengorbankan kepentingan pihak lain,termasuk kepentingan masyarakat luas.Tentunya perusahaan dalam hal ini seharusnya tidak bersikap arogan dalam menjalankan bisnis perusahaannya.Sebaliknya secara moral dapat dibenarkan bahwa perusahaan memang punya tujuan utama yaitu mengejar keuntungan, akantetapi keuntungan itu harus dicapai dengan tetap mengindahkan kepentingan banyak orang lain.
Dalam perkembangan etika bisnis yang lebih mutakhir, muncul gagasan yang lebih komprehensif mengenai lingkup tanggung jawab sosial perusahaan. Sampai sekarang ada empat bidang yang dianggap dan diterima sebagai  ruang lingkup tanggung jawab sosial perusahaan.
Pertama, Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas.Sebagai salah satu bentuk  dan wujud tanggung jawab sosial perusahaan, perusahaan diharapakan terlibat dalam berbagai kegiatan yang terutama untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Jadi, tanggung jawab perusahaan sosial dan moral perusahaan disini terutama terwujud dalam ikut melakukan kegiatan tertentu yang berguna bagi masyarakat.
Perusahaan dalam hal ini diharapkan untuk tidak hanya melakukan kegiatan bisnis demi mencari keuntungan, melainkan juga ikut memikirkan kebaikan, kemajuan, dan kesejahteraan masyarakat, dengan ikut melakukan berbagai kegiatan sosial yang berguna bagi masyarakat.Kegiatan sosial tersebut sangat beragam, misalnya meminjamkan dana untuk membangun rumah ibadah, membangun prasarana dan fasilitas sosial dalam masyarakat(listrik,air,jalan,tempat rekreasi dan sebagainya),melakukan penghijauan,menjaga sungai dari pencemaran atau ikut membersihkan sungai dari limbah, melakukan pelatihan cuma-cuma,memberi beasiswa kepada anak dari keluarga yang kurang mampu ekonominya dan lain-lain.
Ada beberapa alasan yang dapat dijadikan dasar keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial tersebut.Pertama,karena perusahaan dan seluruh karyawannya adalah bagian integral dari masyarakat setempat.Karena itu, wajar mereka pun harus ikut bertanggung jawab atas kemajuan dan kebaikan masyarakat tersebut.Keterlibatan sosial merupakan wujud nyata dari tanggung jawab sosial dan kepedulian perusahaan sebagai bagian integral dari masyarakat atas kemajuan masyarakat tersebut.
Kedua,perusahaan telah diuntungkan dengan mendapatkan hak mengelola sumber daya alam yang ada di masyarakat tersebut dengan mendapatkan keuntungan bagi perusahaan tersebut.Demikian pula, sebagai tingkat tertentu masyarakat telah menyiapakan tenaga-tenaga profesional bagi perusahaan yang berjasa mengembangkan perusahaan tersebut.Karena itu, keterlibatan sosial merupakan semacam balas jasa terhadap masyarakat.
Ketiga,dengan tanggung jawab sosial melalui kegiatan sosial, perusahaan memperlihatkan komitmen moralnya untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu yang dapat merugikan masyarakat luas.Dengan ikut dalam berbagai kegiatan sosial, perusahaan merasa mempunyai kepedulian, punya tanggung jawab, terhadap masyarakat dan dengan demikian dapat mencegahnya untuk tidak sampai merugikan masyarakat melalui kegiatan bisnis tertentu.
Keempat,dengan keterlibatan sosial,perusahaan tersebut menjalin hubungan sosial yang lebih baik dengan masyarakat dan dengan demikian perusahaan tersebut akan lebih diterima kehadirannya dalam masyarakat tersebut.Ini pada gilirannya akan membuat masyarakat merasa memiliki perusahaan tersebut, dan dapat menciptakan iklim sosial dan politik yang lebih aman, kondusif , dan menguntungkan bagi kegiatan bisnis perusahaan tersebut.
Lingkup tanggung jawab sosial perusahaan yang kedua adalah keuntungan ekonomis.Bagi Friedman satu-satunya tanggung jawab sosial perusahaan adalah mendatangkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan.Karena itu berhasil tidaknya suatu perusahaan, secara ekonomis dan moral, dinilai berdasarkan lingkup tanggung jawab sosial ini.Setiap pelaku bisnis dan perusahaan secara moral dibenarkan untuk mengejar kepentingan pribadinya yang dalam bisnis dibaca sebagai keuntungan karena hanya dengan demikian ia dapat mempertahankan kelangsungan bisnis dan perusahaan itu serta semua orang yang terkait dengan bisnis dan perusahaan itu.Maka, mengejar keuntungan tidak lagi dilihat sebagai hal yang egoistis dan negatif secara moral, melainkan justru dilihat sebagai hal yang secara moral sangat positif.Dalam hal ini keuntungan ekonomi dilihat sebagai sebuah lingkup tanggung jawab moral dan sosial yang sah dari suatu perusahaan.Artinya Perusahaan mempunyai tanggung jawab moral dan sosial untuk mengejar keuntungan ekonomi hanya karena dengan itu perusahaan tersebut dapat dipertahankan dan juga hanya itu semua karyawan dan semua pihak lain yang terkait bisa dipenuhi hak dan kepentingannya.
Lingkup tanggung jawab sosial perusahaan yang ketiga tidak kalah pentingnya adalah memenuhi aturan hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat, baik yang menyangkut kegiatan bisnis maupun menyangkut kehidupan sosial pada umumnya.Ini merupakan salah satu lingkup tanggung jawab perusahaan yang semakin dirasakan penting.Perusahaan punya kewajiban dan juga kepentingan untuk menjaga ketertiban dan keteraturan sosial.Salah satu bentuk dan wujud yang paling nyata dari menjaga ketertiban dan keteraturan sosial ini sebagai wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan adalah dengan mematuhi aturan hukum yang berlaku.Bila perusahaan tidak mematuhi aturan hukun yang ada,sebagaimana halnya orang lain, maka ketertiban dan keteraturan masyarakat tidak akan terwujud.
Keempat, hormat pada hak dan kepentingan stakeholders atau pihak-pihak terkait yang mempunyai kepentingan langsung dan tidak langsung dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.Perusahaan secara moral dituntut dan menuntut diri untuk bertanggung jawab atas hak dan kepentingan pihak-pihak terkait yang punya kepentingan.Artinya dalam kegiatan bisnisnya suatu perusahaan perlu memperhatikan hak dan kepentingan pihak-pihak tersebut:konsumen,buruh,investor,kreditor,pemasok,penyalur,masyarakat setempat, pemerintah dan seterusnya. Tanggung jawab sosial perusahaan lalu menjadi hal yang begitu kongkret, baik demi terciptanya suatu kehidupan sosial yang baik maupun demi kelangsungan dan keberhasilan kegiatan bisnis perusahaan tersebut.
2.2       Argumen yang Menentang dan Mendukung Keterlibatan Sosial Perusahaan
            Dari keempat tanggung jawab sosial perusahaan di atas,lingkup pertama menimbulkan suatu kontroversi yang hebat yang memperlihatkan dua pandangan yang saling bertentangan antara yang menentang dan mendukung perlunya keterlibatan sosial sebagai salah satu wujud tanggung jawab sosial perusahaan.
Argumen-argumen yang menentang keterlibatan sosial tersebut antara lain :
a.       Tujuan Utama Bisnis adalah Mengejar Keuntungan Sebesar-besarnya.
Keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial harus ditentangkarena justru akan menimbulkan ketidakefesienan.Ini berarti tidak relevan dengan kegiatan dan hakekat bisnis itu sendiri.Fungsi bisnis adalah fungsi ekonomi,bukan fungsi sosial.Artinya bisnis adalah kegiatan ekonomi bukan kegiatan sosial.Karena itu keberhasilan suatu bisnis tidak diukur berdasarkan kegiatan sosial, melainkan berdasarkan kinerja ekonominya,dengan terutama memperhatikan faktor efesiensi ekonomis.

b.      Tujuan yang Terbagi-bagi dan Harapan yang MembingungkanKeberhasilan perusahaan dalam bisnis modern penuh persaingan yang ketat ditentukan oleh konsentrasi seluruh perusahaan, yang ditentukan oleh konsentrasi pimpinan perusahaan. Ini akan terganggu kalau mereka masih harus terlibat dalam berbagai kegiatan sosial yang akan menimbulkan terpecahnya perhatian meraka.Demikian pula, sekali perusahaan terlibat dalam kegiatan sosial, semakin banyak tuntutan dan permintaan akan keterlibatan sosial tersebut yang akan semakin luas dan jauh.Ini akan melemahkan perusahaan yang harus bersaing ketat dengan saingan-saingannya.
c.       Biaya Keterlibatan Sosial
Keterlibatan sosail sebagai wujud dari tanggung jawab perusahaan malah dianggap memberatkan masyarakat.Alasannya, biaya yang digunakan untuk keterlibatan perusahaan tersebut bukan biaya yang disediakan oleh perusahaan itu,melainkan merupakan biaya yang telah diperhitungkan sebagai salah satu komponen dalam harga barang dan jasa yang ditawarkan dalam pasar.Pada akhirnya yang menanggung biaya dari keterlibatan sosial perusahaan tersebut adalah masyarakat khususnya konsumen, dan bukan perusahaan tersebut.Jadi keterlibatan sosial malah memberatkan masyarakat.
d.      Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial
Para pimpinan perusahaan tidak profesional dalam membuat pilihan dan keputusan moral.Mereka hanya profesional dalam bidang bisnis dan ekonomi.Karena itu perusahaan tidak mempunyai tenaga terampil yang siap untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial tertentu.

Sedangkan Argumen-argumen yang menuntut perlunya keterlibatan sosial perusahaan tersebut antara lain :
a.      Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah
Untuk mendatangkan keuntungan, perusahaan harus peka dan tanggap terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat yang semakin berubah. Misalnya masyarakat tidak hanya butuh barang dan jasa tertentu, melainkan barang dan jasa dengan mutu yang baik dan juga yang kompetitif.Demikian pula, masyarakat menuntut agar barang tersebut di produksi dengan tetap menghargai hak dan kepentingan karyawan serta masalah lingkungan.
b.      Terbatasnya Sumber Daya Alam
Bisnis diharapakan untuk tidak hanya mengeksplotasi sumber daya alam yang terbatas itu demi keuntungan ekonomis, melainkan juga ikut melakukan kegiatan sosial tertentu yang tertuma bertujuan untuk memelihara sumber daya alam.Ini juga pada akhirnya akan berguna bagi perusahaan tersebut karena perusahaan tentu akan sulit bertahan kalau sumber daya alam terbatas itu habis dieksploitasi tanpa dijaga kelestariannya.


c.       Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
Bisnis mempunyai kewajiban dan tanggung jawab moral dan sosial untuk memperbaiki lingkungan sosialnya ke arah yang lebih baik.Semakin baik lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut memperbaiki iklim bisnis yang ada.Dengan membantu memperbaiki keadaan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, jurang kaya dan miskin akan sedikit diperkecil dan demikian masyarakat sekitar akan lebih menerima kehadiran perusahaan tersebut.
d.      Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan
Jika suatu perusahaan melakukan kegiatan bisnis sampai merugikan hak dan kepentingan pihak lain(atau masyarakat secara keseluruhan),pemerintah,yang punya tugas utama melindungi hak dan kepentingan setiap warga.Itu berarti mau tidak mau pemerintah akan menindak perusahaan tersebut, antara lain dengan mencabut izin perusahaan tersebut,atau paling kurang membatasi ruang gerak kegiatan bisnis perusahaan tersebut.
e.       Bisnis Mempunyai Sumber-sumber Daya yang Berguna
Perusahaan tidak hanya punya dana, melainkan juga tenaga profesional dalam segala bidang yang dapat dimanfaatkan atau dapat disumbangkan bagi kepentingan kemajuan masyarakat.
f.       Keuntungan Jangka Panjang
Argumen ini mau menunjukan bahwa bagi perusahaan, tanggung jawab sosial secara keseluruhan, termasuk kegiatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial, merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan perusahaan itu dalam jangka waktu panjang.Dengan tanggung jawab dan keterlibatan sosial tercipta suatu citra yang sangat positif di mata masyarakat mengenai perusahaan itu.Denga peduli kepada kepentingan masyarakat dan semua pihak terkait, yang mungkin dalam jangka waktu pendek merugikan secara finansial, dalam jangka waktu akan sangat menguntungkan bagi perusahaan tersebut.

2.3       Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan, bahwa struktur mengikuti strategi. Artinya struktur dari suatu organisasi didasarkan dan ditentukan oleh strategi dari organisasi dan perusahaan itu. Maka, pada tempat pertama harus dirumuskan terlebih dahulu strategi dari perusahaan. Akan tetapi, sesungguhnya strategi didasarkan pada tujuan serta misi yang di emban oleh suatu perusahaan. Strategi hanya mengikuti dan ditentukan oleh tujuan dan misi suatu perusahaan. Maka, sesungguhnya tujuan dan misi inilah yang membedakan satu perusahaan dari perusahaan lainnya. Semua hal lainnya, berupa strategi dan struktur organisasi memang ikut membedakan satu perusahaan dari perusahaan lain, tetapi sangat dipengaruhi oleh tujuan dan misi perusahaan tersebut.
Tujuan dan misi perusahaan sangat ditentukan oleh nilai yang dianut oleh perusahaan itu, yakni oleh pendiri dan pemilik perusahaan beserta CEO-nya. Letak dan penting tidaknya tanggung jawab sosial dan moral dalam perusahaan lalu ditempatkan pertama-tama pada kerangka nilai ini. Sejauh mana perusahaan menganggapnya sebagai sebuah nilai atau tidak. Kalau tanggung jawab sosial juga dianggap sebagai sebuah nilai yang harus dipegang teguh oleh perusahaan, maka tanggung jawab sosial ikut menentukan tujuan dan misi perusahaan, yang pada akhirnya akan menentukan strategi dan struktur organisasi perusahaan tersebut.
Strategi umumnya menetapkan dan menggariskan arah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya demi mencapai tujuan dan misi sesuai dengan nilai yang dianut perusahaan itu. Strategi juga menetapkan kegiatan mana saja yang mendapat penekanan dan perhatian utama, sesuai dengan apa yang dinilai tinggi oleh manajer-manajer puncak perusahaan itu. Strategi juga memberi warna pada kegiatan bisnis perusahaan itu.
Strategi yang didasarkan pada tujuan dan misi tadi diwujudkan melalui struktur organisasi perusahaan. Kerena itu, nilai, tujuan, misi, dan strategi pada akhirnya menentukan struktur organisasi dalam perusahaan. Pada umumnya CEO dan manajer puncak bertanggung jawab mengimplementasikan strategi yang telah digariskan, termasuk mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan melalui struktur yang ada. Strategi yang diwujudkan melalui struktur organisasi demi mencapai tujuan dan misi perusahaan kemudian dievaluasi secara periodik. Salah satu bentuk evaluasi yang mencakup nilai-nilai moral dan sosial, termasuk mengenai tanggung jawab sosial perusahaan adalah apa yang dikenal sebagai sosial audit. Dalam kaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan, sejauh dianggap sebagai sebuah nilai dan misi yang harus diwujudkan, audit sosial itu bermaksud menilai dan mengukur kinerja perusahaan dalam kaitan dengan berbagai masalah sosial yang ingin ikut diatasi oleh perusahaan. Masalah-masalah tersebut misalnya penciptaan lapangan kerja bagi kelompok minoritas atau masyarakat sekitar yang masih terbelakang, masalah lingkungan, keadaan dan lingkungan kerja, pelayanan dan keluhan konsumen, bantuan sosial dalam berbagai wujud, dan sebagainya. Tujuan audit sosial lalu antara lain untuk menjajaki kembali pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dalam berbagai aspek yang dianggap perusahaan itu penting. Dengan audit sosial lalu bisa dinilai apakah tujuan dan misi yang berkaitan dengan dan didasarkan pada nilai tertentu, termasuk tanggung jawab moral dan sosial perusahaan, telah diimplementasikan.
  
BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada sekedar terhadap kepentingan perusahaan belaka.Dalam perkembangan etika bisnis yang lebih mutakhir, muncul gagasan yang lebih komprehensif mengenai lingkup tanggung jawab sosial perusahaan. Sampai sekarang ada empat bidang yang dianggap dan diterima sebagai  ruang lingkup tanggung jawab sosial perusahaan.
Dari keempat tanggung jawab sosial perusahaan di atas, lingkup pertama menimbulkan suatu kontroversi yang hebat yang memperlihatkan dua pandangan yang saling bertentangan antara yang menentang dan mendukung perlunya keterlibatan sosial sebagai salah satu wujud tanggung jawab sosial perusahaan.
Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan, bahwa struktur mengikuti strategi. Artinya struktur dari suatu organisasi didasarkan dan ditentukan oleh strategi dari organisasi dan perusahaan itu. Strategi yang didasarkan pada tujuan dan misi tadi diwujudkan melalui struktur organisasi perusahaan. Kerena itu, nilai, tujuan, misi, dan strategi pada akhirnya menentukan struktur organisasi dalam perusahaan. Pada umumnya CEO dan manajer puncak bertanggung jawab mengimplementasikan strategi yang telah digariskan, termasuk mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan melalui struktur yang ada, kemudian dievaluasi secara periodik. Salah satu bentuk evaluasi yang mencakup nilai-nilai moral dan sosial, termasuk mengenai tanggung jawab sosial perusahaan adalah apa yang dikenal sebagai sosial audit.

3.2    Saran
Berdasarkan pada apa yang telah dijelaskan diatas maka menurut kelompok kami setiap perusahaan perlu dan wajib untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Karena suatu perusahaan dapat berjalan lancar ketika mereka mau peduli dengan keadaan di sekitarnya dan tidak semata-mata hanya mementingkan kepentingan perusahaan saja misalnya mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan menggunakan segala cara yang mengakibatkan pihak-pihak lain merasa dirugikan. Disini diperlukan hati nurani setiap individu dalam perusahaan tersebut untuk melaksanakan tanggung jawab sosial itu. Tentu saja hal ini akan bermanfaat bagi kehidupan perusahaan dalam jangka panjang. Karena tentunya masyarakat akan mendukung setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan asalkan tidak merugikan yang ada di sekitarnya dan semakin tumbuh rasa kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.


DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
www.google.com. (diakses tanggal 9 November 2012)