Rabu, 30 Januari 2013

SEBUAH JANJI

maaf
maaf dan sekali lagi maaf..
aku juga tak ingin ini berakhir..
tapi ini adalah janji..
janji yang harus kita lakukan..
aku tahu kamu rapuh dan sakit..
aku juga begitu meski aku terlihat tegar..
aku hanya ingin yang terbaik..
inilah proses kehidupan kita..
sesuatu itu tak mudah diraih maupun dilepaskan..
jangan mengatakan "aku ingin mati"..
karna itu bukan penyelesaian..
itu hanya kepuasan belaka dan sesaat..
ketika kamu merasa sendiri..
kamu masih punya yang lainnya..
tuhan akan mendengar semuanya..
kau ingat apa yang kuinginkan?
yang tak pernah suka jika kau membahasnya..
aku seperti itu hanya untuk mu dan kehidupanmu..
bukan semata-mata demi kesenanganku..
maaf jika aku banyak menuntut mu..
namun kini kau bebas melakukan apapun..
terbanglah sebagai burung yang terbebas dari sangkarnya,..
dan berikan senyuman bagi dunia ini..

Karya : Cahyani Dewi

Minggu, 27 Januari 2013

EGO DAN DIA

tetap salah dan selalu salah..
aku hanya makhluk egois yang bernyawa..
aku tak bisa merubahnya meski hari ini pun..
aku tetaplah aku dan akan terus menjadi aku..
aku hanya tak ingin menyakiti ..
namun aku terus dianggap menyakiti..
jika tak suka janganlah menatapku..
berpalinglah jika kau mau..
aku tak pernah memaksa kau tetap disini menahan perih..
meski aku sulit menghadapinya..
karna aku tak pernah bisa hidup dalam bayang yang lain..
apakah bisa dimengerti??
meski ku menangis pun terasa sia-sia..
meski ku mengoceh pun kan semakin sulit..
maaf akan semua itu..
aku tak ingin kau tersakiti ..
aku hanya tak ingin kau terluka..
aku tak pernah ingin kau kecewa..
hanya saja akan tetap seperti ini..
tak kan pernah berubah..
karna aku dan keegoisan ini adalah hidupku..

karya : Cahyani Dewi

Sabtu, 26 Januari 2013

ETIKA BISNIS (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/CSR)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perkembangan masyarakat semakin kompleks. Begitu pula dengan bidang garapan dan pekerjaan sosial yang semakin luas. Globalisasi dan industrialisasi telah membuka kesempatan bagi para pekerja sosial terlibat dalam bidang industri. Dunia industri kini menggali apa saja manfaat positif dari adanya pekerja sosial industri, baik terhadap aspek financial maupun relasi sosial antara pekerja dengan masyarakat.
Ide mengenai adanya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau dikenal dengan nama Corporate Social Responsibility (CSR) kini semakin diterima secara luas. Untuk melaksanakannya tentu saja perusahaan tidak dapat dipisahkan dari para individu yang terlibat didalamnya yaitu pemilik dan karyawannya. Dimana perusahaan tidak boleh hanya memikirkan keuntungan finansialnya saja, melainkan juga harus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap publik. Ini tentunya bermanfaat untuk kelancaran segala proses yang terjadi di perusahaan tersebut.
Tentunya ada juga perusahaan yang tidak mendukungadanya tanggung jawab sosial dalam perusahaannya dikarenakan perusahaan berprinsip hanya untuk mencari keuntungan saja. Namun hal tersebut tentu saja kembali lagi pada tujuan dan misi yang dianut oleh perusahaan tersebut.


1.2  Rumusan masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab sosial perusahaan dan apa saja yang termasuk tanggung jawab perusahaan tersebut ?
2.    Argumen  apa saja yang mendukung dan menentang keterlibatan Perusahaan dalam tanggung jawab sosial tersebut?
3.    Bagaimana implementasi tanggung jawab sosial perusahaan?


BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Ruang Lingkupnya
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada sekedar terhadap kepentingan perusahaan belaka. Dengan konsep tanggung jawab sosial perusahaan mau dikatakan bahwa kendata secara moral adalah baik bahwa perusahaan mengejar keuntungan, tidak dengan sendirinya perusahaan dibenarkan untuk mencapai keuntungan itu dengan mengorbankan kepentingan pihak-pihak lain.Artinya keuntungan dalam bisnis tidak mesti dicapai dengan mengorbankan kepentingan pihak lain,termasuk kepentingan masyarakat luas.Tentunya perusahaan dalam hal ini seharusnya tidak bersikap arogan dalam menjalankan bisnis perusahaannya.Sebaliknya secara moral dapat dibenarkan bahwa perusahaan memang punya tujuan utama yaitu mengejar keuntungan, akantetapi keuntungan itu harus dicapai dengan tetap mengindahkan kepentingan banyak orang lain.
Dalam perkembangan etika bisnis yang lebih mutakhir, muncul gagasan yang lebih komprehensif mengenai lingkup tanggung jawab sosial perusahaan. Sampai sekarang ada empat bidang yang dianggap dan diterima sebagai  ruang lingkup tanggung jawab sosial perusahaan.
Pertama, Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas.Sebagai salah satu bentuk  dan wujud tanggung jawab sosial perusahaan, perusahaan diharapakan terlibat dalam berbagai kegiatan yang terutama untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Jadi, tanggung jawab perusahaan sosial dan moral perusahaan disini terutama terwujud dalam ikut melakukan kegiatan tertentu yang berguna bagi masyarakat.
Perusahaan dalam hal ini diharapkan untuk tidak hanya melakukan kegiatan bisnis demi mencari keuntungan, melainkan juga ikut memikirkan kebaikan, kemajuan, dan kesejahteraan masyarakat, dengan ikut melakukan berbagai kegiatan sosial yang berguna bagi masyarakat.Kegiatan sosial tersebut sangat beragam, misalnya meminjamkan dana untuk membangun rumah ibadah, membangun prasarana dan fasilitas sosial dalam masyarakat(listrik,air,jalan,tempat rekreasi dan sebagainya),melakukan penghijauan,menjaga sungai dari pencemaran atau ikut membersihkan sungai dari limbah, melakukan pelatihan cuma-cuma,memberi beasiswa kepada anak dari keluarga yang kurang mampu ekonominya dan lain-lain.
Ada beberapa alasan yang dapat dijadikan dasar keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial tersebut.Pertama,karena perusahaan dan seluruh karyawannya adalah bagian integral dari masyarakat setempat.Karena itu, wajar mereka pun harus ikut bertanggung jawab atas kemajuan dan kebaikan masyarakat tersebut.Keterlibatan sosial merupakan wujud nyata dari tanggung jawab sosial dan kepedulian perusahaan sebagai bagian integral dari masyarakat atas kemajuan masyarakat tersebut.
Kedua,perusahaan telah diuntungkan dengan mendapatkan hak mengelola sumber daya alam yang ada di masyarakat tersebut dengan mendapatkan keuntungan bagi perusahaan tersebut.Demikian pula, sebagai tingkat tertentu masyarakat telah menyiapakan tenaga-tenaga profesional bagi perusahaan yang berjasa mengembangkan perusahaan tersebut.Karena itu, keterlibatan sosial merupakan semacam balas jasa terhadap masyarakat.
Ketiga,dengan tanggung jawab sosial melalui kegiatan sosial, perusahaan memperlihatkan komitmen moralnya untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu yang dapat merugikan masyarakat luas.Dengan ikut dalam berbagai kegiatan sosial, perusahaan merasa mempunyai kepedulian, punya tanggung jawab, terhadap masyarakat dan dengan demikian dapat mencegahnya untuk tidak sampai merugikan masyarakat melalui kegiatan bisnis tertentu.
Keempat,dengan keterlibatan sosial,perusahaan tersebut menjalin hubungan sosial yang lebih baik dengan masyarakat dan dengan demikian perusahaan tersebut akan lebih diterima kehadirannya dalam masyarakat tersebut.Ini pada gilirannya akan membuat masyarakat merasa memiliki perusahaan tersebut, dan dapat menciptakan iklim sosial dan politik yang lebih aman, kondusif , dan menguntungkan bagi kegiatan bisnis perusahaan tersebut.
Lingkup tanggung jawab sosial perusahaan yang kedua adalah keuntungan ekonomis.Bagi Friedman satu-satunya tanggung jawab sosial perusahaan adalah mendatangkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan.Karena itu berhasil tidaknya suatu perusahaan, secara ekonomis dan moral, dinilai berdasarkan lingkup tanggung jawab sosial ini.Setiap pelaku bisnis dan perusahaan secara moral dibenarkan untuk mengejar kepentingan pribadinya yang dalam bisnis dibaca sebagai keuntungan karena hanya dengan demikian ia dapat mempertahankan kelangsungan bisnis dan perusahaan itu serta semua orang yang terkait dengan bisnis dan perusahaan itu.Maka, mengejar keuntungan tidak lagi dilihat sebagai hal yang egoistis dan negatif secara moral, melainkan justru dilihat sebagai hal yang secara moral sangat positif.Dalam hal ini keuntungan ekonomi dilihat sebagai sebuah lingkup tanggung jawab moral dan sosial yang sah dari suatu perusahaan.Artinya Perusahaan mempunyai tanggung jawab moral dan sosial untuk mengejar keuntungan ekonomi hanya karena dengan itu perusahaan tersebut dapat dipertahankan dan juga hanya itu semua karyawan dan semua pihak lain yang terkait bisa dipenuhi hak dan kepentingannya.
Lingkup tanggung jawab sosial perusahaan yang ketiga tidak kalah pentingnya adalah memenuhi aturan hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat, baik yang menyangkut kegiatan bisnis maupun menyangkut kehidupan sosial pada umumnya.Ini merupakan salah satu lingkup tanggung jawab perusahaan yang semakin dirasakan penting.Perusahaan punya kewajiban dan juga kepentingan untuk menjaga ketertiban dan keteraturan sosial.Salah satu bentuk dan wujud yang paling nyata dari menjaga ketertiban dan keteraturan sosial ini sebagai wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan adalah dengan mematuhi aturan hukum yang berlaku.Bila perusahaan tidak mematuhi aturan hukun yang ada,sebagaimana halnya orang lain, maka ketertiban dan keteraturan masyarakat tidak akan terwujud.
Keempat, hormat pada hak dan kepentingan stakeholders atau pihak-pihak terkait yang mempunyai kepentingan langsung dan tidak langsung dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.Perusahaan secara moral dituntut dan menuntut diri untuk bertanggung jawab atas hak dan kepentingan pihak-pihak terkait yang punya kepentingan.Artinya dalam kegiatan bisnisnya suatu perusahaan perlu memperhatikan hak dan kepentingan pihak-pihak tersebut:konsumen,buruh,investor,kreditor,pemasok,penyalur,masyarakat setempat, pemerintah dan seterusnya. Tanggung jawab sosial perusahaan lalu menjadi hal yang begitu kongkret, baik demi terciptanya suatu kehidupan sosial yang baik maupun demi kelangsungan dan keberhasilan kegiatan bisnis perusahaan tersebut.
2.2       Argumen yang Menentang dan Mendukung Keterlibatan Sosial Perusahaan
            Dari keempat tanggung jawab sosial perusahaan di atas,lingkup pertama menimbulkan suatu kontroversi yang hebat yang memperlihatkan dua pandangan yang saling bertentangan antara yang menentang dan mendukung perlunya keterlibatan sosial sebagai salah satu wujud tanggung jawab sosial perusahaan.
Argumen-argumen yang menentang keterlibatan sosial tersebut antara lain :
a.       Tujuan Utama Bisnis adalah Mengejar Keuntungan Sebesar-besarnya.
Keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial harus ditentangkarena justru akan menimbulkan ketidakefesienan.Ini berarti tidak relevan dengan kegiatan dan hakekat bisnis itu sendiri.Fungsi bisnis adalah fungsi ekonomi,bukan fungsi sosial.Artinya bisnis adalah kegiatan ekonomi bukan kegiatan sosial.Karena itu keberhasilan suatu bisnis tidak diukur berdasarkan kegiatan sosial, melainkan berdasarkan kinerja ekonominya,dengan terutama memperhatikan faktor efesiensi ekonomis.

b.      Tujuan yang Terbagi-bagi dan Harapan yang MembingungkanKeberhasilan perusahaan dalam bisnis modern penuh persaingan yang ketat ditentukan oleh konsentrasi seluruh perusahaan, yang ditentukan oleh konsentrasi pimpinan perusahaan. Ini akan terganggu kalau mereka masih harus terlibat dalam berbagai kegiatan sosial yang akan menimbulkan terpecahnya perhatian meraka.Demikian pula, sekali perusahaan terlibat dalam kegiatan sosial, semakin banyak tuntutan dan permintaan akan keterlibatan sosial tersebut yang akan semakin luas dan jauh.Ini akan melemahkan perusahaan yang harus bersaing ketat dengan saingan-saingannya.
c.       Biaya Keterlibatan Sosial
Keterlibatan sosail sebagai wujud dari tanggung jawab perusahaan malah dianggap memberatkan masyarakat.Alasannya, biaya yang digunakan untuk keterlibatan perusahaan tersebut bukan biaya yang disediakan oleh perusahaan itu,melainkan merupakan biaya yang telah diperhitungkan sebagai salah satu komponen dalam harga barang dan jasa yang ditawarkan dalam pasar.Pada akhirnya yang menanggung biaya dari keterlibatan sosial perusahaan tersebut adalah masyarakat khususnya konsumen, dan bukan perusahaan tersebut.Jadi keterlibatan sosial malah memberatkan masyarakat.
d.      Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial
Para pimpinan perusahaan tidak profesional dalam membuat pilihan dan keputusan moral.Mereka hanya profesional dalam bidang bisnis dan ekonomi.Karena itu perusahaan tidak mempunyai tenaga terampil yang siap untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial tertentu.

Sedangkan Argumen-argumen yang menuntut perlunya keterlibatan sosial perusahaan tersebut antara lain :
a.      Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah
Untuk mendatangkan keuntungan, perusahaan harus peka dan tanggap terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat yang semakin berubah. Misalnya masyarakat tidak hanya butuh barang dan jasa tertentu, melainkan barang dan jasa dengan mutu yang baik dan juga yang kompetitif.Demikian pula, masyarakat menuntut agar barang tersebut di produksi dengan tetap menghargai hak dan kepentingan karyawan serta masalah lingkungan.
b.      Terbatasnya Sumber Daya Alam
Bisnis diharapakan untuk tidak hanya mengeksplotasi sumber daya alam yang terbatas itu demi keuntungan ekonomis, melainkan juga ikut melakukan kegiatan sosial tertentu yang tertuma bertujuan untuk memelihara sumber daya alam.Ini juga pada akhirnya akan berguna bagi perusahaan tersebut karena perusahaan tentu akan sulit bertahan kalau sumber daya alam terbatas itu habis dieksploitasi tanpa dijaga kelestariannya.


c.       Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
Bisnis mempunyai kewajiban dan tanggung jawab moral dan sosial untuk memperbaiki lingkungan sosialnya ke arah yang lebih baik.Semakin baik lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut memperbaiki iklim bisnis yang ada.Dengan membantu memperbaiki keadaan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, jurang kaya dan miskin akan sedikit diperkecil dan demikian masyarakat sekitar akan lebih menerima kehadiran perusahaan tersebut.
d.      Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan
Jika suatu perusahaan melakukan kegiatan bisnis sampai merugikan hak dan kepentingan pihak lain(atau masyarakat secara keseluruhan),pemerintah,yang punya tugas utama melindungi hak dan kepentingan setiap warga.Itu berarti mau tidak mau pemerintah akan menindak perusahaan tersebut, antara lain dengan mencabut izin perusahaan tersebut,atau paling kurang membatasi ruang gerak kegiatan bisnis perusahaan tersebut.
e.       Bisnis Mempunyai Sumber-sumber Daya yang Berguna
Perusahaan tidak hanya punya dana, melainkan juga tenaga profesional dalam segala bidang yang dapat dimanfaatkan atau dapat disumbangkan bagi kepentingan kemajuan masyarakat.
f.       Keuntungan Jangka Panjang
Argumen ini mau menunjukan bahwa bagi perusahaan, tanggung jawab sosial secara keseluruhan, termasuk kegiatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial, merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan perusahaan itu dalam jangka waktu panjang.Dengan tanggung jawab dan keterlibatan sosial tercipta suatu citra yang sangat positif di mata masyarakat mengenai perusahaan itu.Denga peduli kepada kepentingan masyarakat dan semua pihak terkait, yang mungkin dalam jangka waktu pendek merugikan secara finansial, dalam jangka waktu akan sangat menguntungkan bagi perusahaan tersebut.

2.3       Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan, bahwa struktur mengikuti strategi. Artinya struktur dari suatu organisasi didasarkan dan ditentukan oleh strategi dari organisasi dan perusahaan itu. Maka, pada tempat pertama harus dirumuskan terlebih dahulu strategi dari perusahaan. Akan tetapi, sesungguhnya strategi didasarkan pada tujuan serta misi yang di emban oleh suatu perusahaan. Strategi hanya mengikuti dan ditentukan oleh tujuan dan misi suatu perusahaan. Maka, sesungguhnya tujuan dan misi inilah yang membedakan satu perusahaan dari perusahaan lainnya. Semua hal lainnya, berupa strategi dan struktur organisasi memang ikut membedakan satu perusahaan dari perusahaan lain, tetapi sangat dipengaruhi oleh tujuan dan misi perusahaan tersebut.
Tujuan dan misi perusahaan sangat ditentukan oleh nilai yang dianut oleh perusahaan itu, yakni oleh pendiri dan pemilik perusahaan beserta CEO-nya. Letak dan penting tidaknya tanggung jawab sosial dan moral dalam perusahaan lalu ditempatkan pertama-tama pada kerangka nilai ini. Sejauh mana perusahaan menganggapnya sebagai sebuah nilai atau tidak. Kalau tanggung jawab sosial juga dianggap sebagai sebuah nilai yang harus dipegang teguh oleh perusahaan, maka tanggung jawab sosial ikut menentukan tujuan dan misi perusahaan, yang pada akhirnya akan menentukan strategi dan struktur organisasi perusahaan tersebut.
Strategi umumnya menetapkan dan menggariskan arah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya demi mencapai tujuan dan misi sesuai dengan nilai yang dianut perusahaan itu. Strategi juga menetapkan kegiatan mana saja yang mendapat penekanan dan perhatian utama, sesuai dengan apa yang dinilai tinggi oleh manajer-manajer puncak perusahaan itu. Strategi juga memberi warna pada kegiatan bisnis perusahaan itu.
Strategi yang didasarkan pada tujuan dan misi tadi diwujudkan melalui struktur organisasi perusahaan. Kerena itu, nilai, tujuan, misi, dan strategi pada akhirnya menentukan struktur organisasi dalam perusahaan. Pada umumnya CEO dan manajer puncak bertanggung jawab mengimplementasikan strategi yang telah digariskan, termasuk mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan melalui struktur yang ada. Strategi yang diwujudkan melalui struktur organisasi demi mencapai tujuan dan misi perusahaan kemudian dievaluasi secara periodik. Salah satu bentuk evaluasi yang mencakup nilai-nilai moral dan sosial, termasuk mengenai tanggung jawab sosial perusahaan adalah apa yang dikenal sebagai sosial audit. Dalam kaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan, sejauh dianggap sebagai sebuah nilai dan misi yang harus diwujudkan, audit sosial itu bermaksud menilai dan mengukur kinerja perusahaan dalam kaitan dengan berbagai masalah sosial yang ingin ikut diatasi oleh perusahaan. Masalah-masalah tersebut misalnya penciptaan lapangan kerja bagi kelompok minoritas atau masyarakat sekitar yang masih terbelakang, masalah lingkungan, keadaan dan lingkungan kerja, pelayanan dan keluhan konsumen, bantuan sosial dalam berbagai wujud, dan sebagainya. Tujuan audit sosial lalu antara lain untuk menjajaki kembali pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dalam berbagai aspek yang dianggap perusahaan itu penting. Dengan audit sosial lalu bisa dinilai apakah tujuan dan misi yang berkaitan dengan dan didasarkan pada nilai tertentu, termasuk tanggung jawab moral dan sosial perusahaan, telah diimplementasikan.
  
BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada sekedar terhadap kepentingan perusahaan belaka.Dalam perkembangan etika bisnis yang lebih mutakhir, muncul gagasan yang lebih komprehensif mengenai lingkup tanggung jawab sosial perusahaan. Sampai sekarang ada empat bidang yang dianggap dan diterima sebagai  ruang lingkup tanggung jawab sosial perusahaan.
Dari keempat tanggung jawab sosial perusahaan di atas, lingkup pertama menimbulkan suatu kontroversi yang hebat yang memperlihatkan dua pandangan yang saling bertentangan antara yang menentang dan mendukung perlunya keterlibatan sosial sebagai salah satu wujud tanggung jawab sosial perusahaan.
Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan, bahwa struktur mengikuti strategi. Artinya struktur dari suatu organisasi didasarkan dan ditentukan oleh strategi dari organisasi dan perusahaan itu. Strategi yang didasarkan pada tujuan dan misi tadi diwujudkan melalui struktur organisasi perusahaan. Kerena itu, nilai, tujuan, misi, dan strategi pada akhirnya menentukan struktur organisasi dalam perusahaan. Pada umumnya CEO dan manajer puncak bertanggung jawab mengimplementasikan strategi yang telah digariskan, termasuk mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan melalui struktur yang ada, kemudian dievaluasi secara periodik. Salah satu bentuk evaluasi yang mencakup nilai-nilai moral dan sosial, termasuk mengenai tanggung jawab sosial perusahaan adalah apa yang dikenal sebagai sosial audit.

3.2    Saran
Berdasarkan pada apa yang telah dijelaskan diatas maka menurut kelompok kami setiap perusahaan perlu dan wajib untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Karena suatu perusahaan dapat berjalan lancar ketika mereka mau peduli dengan keadaan di sekitarnya dan tidak semata-mata hanya mementingkan kepentingan perusahaan saja misalnya mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan menggunakan segala cara yang mengakibatkan pihak-pihak lain merasa dirugikan. Disini diperlukan hati nurani setiap individu dalam perusahaan tersebut untuk melaksanakan tanggung jawab sosial itu. Tentu saja hal ini akan bermanfaat bagi kehidupan perusahaan dalam jangka panjang. Karena tentunya masyarakat akan mendukung setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan asalkan tidak merugikan yang ada di sekitarnya dan semakin tumbuh rasa kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.


DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
www.google.com. (diakses tanggal 9 November 2012)

SUARA HATI

Saat ini detik ini kami tetap tak bergeming..
Tiada kata dapat berucap..
Hanya ekspresi muka datar tak mengerti..
Entah apa yang dijelaskan..
Hanya menjelaskan sendiri..
Tak tahu kami tak paham..
Seandainya bisa ingin berteriak..
Ingin lari keluar dan tak pernah kembali..
mengapa tak pernah mengerti kami..
tak pernah mendengar hati nurani ini..
tetap saja memaksa..
Dan terlihat tanpa beban..
Namun kami tak seperti itu..
Seandainya bisa kami menentang..
Seandainya bisa kami menolak..
Namun kami tak berdaya ..
Karna kami hanya makhluk lemah..

karya : Cahyani Dewi

SESAL

keadaan seperti ini tak pernah kuinginkan..
tapi kenapa selalu seperti ini..
hanya berniat bertanya tapi selalu begini..
aku memang egois tak pernah mengerti..
tapi bisakah memahaminya..
aku tahu kau menderita karna itu..
tapi beginilah aku, aku hanya tak mau memperlihatkan sisi baik ku saja..
kecewa dan kecewa hanya itu kata terukir pastinya..
maaf karna aku selalu memulainya
tanpa pernah berpikir sakit mu..
tanpa pernah mengerti mau mu..
tapi tetap saja aku tak pernah bermaksud begitu..
aku hanya ingin kita terbuka..
hanya ingin ini berbeda dengan yang lainnya..
karna kita adalah kita yang tak sama dengan mereka..
aku harap kita bisa bersama-sama
mesti aku selalu menggoreskan duri di hati mu ..
maaf aku tak pernah bermaksud begitu..
maaf karna keegoisanku..
maaf karna semuanya yang pernah aku lakukan kepada mu..
dan maaf karna aku tahu aku jahat..
tapi terserah apa maumu sekarang..
terserah apa yang  kamu lakukan sekarang..
aku tak kan memaksa jika kau pergi saat ini...

karya : Cahyani Dewi