BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perkembangan masyarakat semakin kompleks. Begitu pula
dengan bidang garapan dan pekerjaan sosial yang semakin luas. Globalisasi dan
industrialisasi telah membuka kesempatan bagi para pekerja sosial terlibat
dalam bidang industri. Dunia industri kini menggali apa saja manfaat positif
dari adanya pekerja sosial industri, baik terhadap aspek financial maupun
relasi sosial antara pekerja dengan masyarakat.
Ide mengenai adanya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau
dikenal dengan nama Corporate Social
Responsibility (CSR) kini semakin diterima secara luas. Untuk
melaksanakannya tentu saja perusahaan tidak dapat dipisahkan dari para individu
yang terlibat didalamnya yaitu pemilik dan karyawannya. Dimana perusahaan tidak
boleh hanya memikirkan keuntungan finansialnya saja, melainkan juga harus
memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap publik. Ini tentunya bermanfaat untuk
kelancaran segala proses yang terjadi di perusahaan tersebut.
Tentunya ada juga perusahaan yang tidak mendukungadanya
tanggung jawab sosial dalam perusahaannya dikarenakan perusahaan berprinsip hanya
untuk mencari keuntungan saja. Namun hal tersebut tentu saja kembali lagi pada
tujuan dan misi yang dianut oleh perusahaan tersebut.
1.2 Rumusan
masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan tanggung jawab sosial perusahaan dan apa saja yang termasuk
tanggung jawab perusahaan tersebut ?
2.
Argumen
apa saja yang mendukung dan menentang
keterlibatan Perusahaan dalam tanggung jawab sosial tersebut?
3.
Bagaimana
implementasi tanggung jawab sosial perusahaan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
dan Ruang Lingkupnya
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah kepedulian perusahaan terhadap
kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada sekedar terhadap
kepentingan perusahaan belaka. Dengan konsep tanggung jawab sosial perusahaan mau
dikatakan bahwa kendata secara moral adalah baik bahwa perusahaan mengejar
keuntungan, tidak dengan sendirinya perusahaan dibenarkan untuk mencapai
keuntungan itu dengan mengorbankan kepentingan pihak-pihak lain.Artinya
keuntungan dalam bisnis tidak mesti dicapai dengan mengorbankan kepentingan
pihak lain,termasuk kepentingan masyarakat luas.Tentunya perusahaan dalam hal
ini seharusnya tidak bersikap arogan dalam menjalankan bisnis perusahaannya.Sebaliknya
secara moral dapat dibenarkan bahwa perusahaan memang punya tujuan utama yaitu
mengejar keuntungan, akantetapi keuntungan itu harus dicapai dengan tetap
mengindahkan kepentingan banyak orang lain.
Dalam perkembangan etika bisnis yang lebih mutakhir, muncul gagasan yang
lebih komprehensif mengenai lingkup tanggung jawab sosial perusahaan. Sampai
sekarang ada empat bidang yang dianggap dan diterima sebagai ruang lingkup tanggung jawab sosial
perusahaan.
Pertama, Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial yang berguna bagi
kepentingan masyarakat luas.Sebagai salah satu bentuk dan wujud tanggung jawab sosial perusahaan,
perusahaan diharapakan terlibat dalam berbagai kegiatan yang terutama untuk memajukan
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Jadi, tanggung jawab perusahaan
sosial dan moral perusahaan disini terutama terwujud dalam ikut melakukan
kegiatan tertentu yang berguna bagi masyarakat.
Perusahaan dalam hal ini diharapkan untuk tidak hanya melakukan kegiatan
bisnis demi mencari keuntungan, melainkan juga ikut memikirkan kebaikan,
kemajuan, dan kesejahteraan masyarakat, dengan ikut melakukan berbagai kegiatan
sosial yang berguna bagi masyarakat.Kegiatan sosial tersebut sangat beragam,
misalnya meminjamkan dana untuk membangun rumah ibadah, membangun prasarana dan
fasilitas sosial dalam masyarakat(listrik,air,jalan,tempat rekreasi dan
sebagainya),melakukan penghijauan,menjaga sungai dari pencemaran atau ikut
membersihkan sungai dari limbah, melakukan pelatihan cuma-cuma,memberi beasiswa
kepada anak dari keluarga yang kurang mampu ekonominya dan lain-lain.
Ada beberapa alasan yang dapat dijadikan dasar keterlibatan perusahaan
dalam berbagai kegiatan sosial tersebut.Pertama,karena perusahaan dan seluruh
karyawannya adalah bagian integral dari masyarakat setempat.Karena itu, wajar
mereka pun harus ikut bertanggung jawab atas kemajuan dan kebaikan masyarakat
tersebut.Keterlibatan sosial merupakan wujud nyata dari tanggung jawab sosial
dan kepedulian perusahaan sebagai bagian integral dari masyarakat atas kemajuan
masyarakat tersebut.
Kedua,perusahaan telah diuntungkan dengan mendapatkan hak mengelola sumber
daya alam yang ada di masyarakat tersebut dengan mendapatkan keuntungan bagi
perusahaan tersebut.Demikian pula, sebagai tingkat tertentu masyarakat telah
menyiapakan tenaga-tenaga profesional bagi perusahaan yang berjasa mengembangkan
perusahaan tersebut.Karena itu, keterlibatan sosial merupakan semacam balas
jasa terhadap masyarakat.
Ketiga,dengan tanggung jawab sosial melalui kegiatan sosial, perusahaan
memperlihatkan komitmen moralnya untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan bisnis
tertentu yang dapat merugikan masyarakat luas.Dengan ikut dalam berbagai
kegiatan sosial, perusahaan merasa mempunyai kepedulian, punya tanggung jawab,
terhadap masyarakat dan dengan demikian dapat mencegahnya untuk tidak sampai
merugikan masyarakat melalui kegiatan bisnis tertentu.
Keempat,dengan keterlibatan sosial,perusahaan tersebut menjalin hubungan
sosial yang lebih baik dengan masyarakat dan dengan demikian perusahaan
tersebut akan lebih diterima kehadirannya dalam masyarakat tersebut.Ini pada
gilirannya akan membuat masyarakat merasa memiliki perusahaan tersebut, dan
dapat menciptakan iklim sosial dan politik yang lebih aman, kondusif , dan menguntungkan
bagi kegiatan bisnis perusahaan tersebut.
Lingkup tanggung jawab sosial perusahaan yang kedua adalah keuntungan
ekonomis.Bagi Friedman satu-satunya tanggung jawab sosial perusahaan adalah
mendatangkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan.Karena itu
berhasil tidaknya suatu perusahaan, secara ekonomis dan moral, dinilai
berdasarkan lingkup tanggung jawab sosial ini.Setiap pelaku bisnis dan
perusahaan secara moral dibenarkan untuk mengejar kepentingan pribadinya yang
dalam bisnis dibaca sebagai keuntungan karena hanya dengan demikian ia dapat
mempertahankan kelangsungan bisnis dan perusahaan itu serta semua orang yang
terkait dengan bisnis dan perusahaan itu.Maka, mengejar keuntungan tidak lagi
dilihat sebagai hal yang egoistis dan negatif secara moral, melainkan justru
dilihat sebagai hal yang secara moral sangat positif.Dalam hal ini keuntungan
ekonomi dilihat sebagai sebuah lingkup tanggung jawab moral dan sosial yang sah
dari suatu perusahaan.Artinya Perusahaan mempunyai tanggung jawab moral dan
sosial untuk mengejar keuntungan ekonomi hanya karena dengan itu perusahaan
tersebut dapat dipertahankan dan juga hanya itu semua karyawan dan semua pihak
lain yang terkait bisa dipenuhi hak dan kepentingannya.
Lingkup tanggung jawab sosial perusahaan yang ketiga tidak kalah pentingnya
adalah memenuhi aturan hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat, baik yang
menyangkut kegiatan bisnis maupun menyangkut kehidupan sosial pada umumnya.Ini
merupakan salah satu lingkup tanggung jawab perusahaan yang semakin dirasakan
penting.Perusahaan punya kewajiban dan juga kepentingan untuk menjaga
ketertiban dan keteraturan sosial.Salah satu bentuk dan wujud yang paling nyata
dari menjaga ketertiban dan keteraturan sosial ini sebagai wujud dari tanggung
jawab sosial perusahaan adalah dengan mematuhi aturan hukum yang berlaku.Bila
perusahaan tidak mematuhi aturan hukun yang ada,sebagaimana halnya orang lain,
maka ketertiban dan keteraturan masyarakat tidak akan terwujud.
Keempat, hormat pada hak dan kepentingan stakeholders atau pihak-pihak
terkait yang mempunyai kepentingan langsung dan tidak langsung dengan kegiatan
bisnis suatu perusahaan.Perusahaan secara moral dituntut dan menuntut diri
untuk bertanggung jawab atas hak dan kepentingan pihak-pihak terkait yang punya
kepentingan.Artinya dalam kegiatan bisnisnya suatu perusahaan perlu
memperhatikan hak dan kepentingan pihak-pihak tersebut:konsumen,buruh,investor,kreditor,pemasok,penyalur,masyarakat
setempat, pemerintah dan seterusnya. Tanggung jawab sosial perusahaan lalu
menjadi hal yang begitu kongkret, baik demi terciptanya suatu kehidupan sosial
yang baik maupun demi kelangsungan dan keberhasilan kegiatan bisnis perusahaan
tersebut.
2.2 Argumen yang Menentang dan Mendukung Keterlibatan Sosial Perusahaan
Dari keempat tanggung jawab sosial perusahaan di
atas,lingkup pertama menimbulkan suatu kontroversi yang hebat yang
memperlihatkan dua pandangan yang saling bertentangan antara yang menentang dan
mendukung perlunya keterlibatan sosial sebagai salah satu wujud tanggung jawab
sosial perusahaan.
Argumen-argumen
yang menentang keterlibatan sosial tersebut antara lain :
a. Tujuan
Utama Bisnis adalah Mengejar Keuntungan Sebesar-besarnya.
Keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial
harus ditentangkarena justru akan menimbulkan ketidakefesienan.Ini berarti
tidak relevan dengan kegiatan dan hakekat bisnis itu sendiri.Fungsi bisnis
adalah fungsi ekonomi,bukan fungsi sosial.Artinya bisnis adalah kegiatan
ekonomi bukan kegiatan sosial.Karena itu keberhasilan suatu bisnis tidak diukur
berdasarkan kegiatan sosial, melainkan berdasarkan kinerja ekonominya,dengan
terutama memperhatikan faktor efesiensi ekonomis.
b.
Tujuan yang Terbagi-bagi dan Harapan yang MembingungkanKeberhasilan perusahaan dalam bisnis modern penuh
persaingan yang ketat ditentukan oleh konsentrasi seluruh perusahaan, yang
ditentukan oleh konsentrasi pimpinan perusahaan. Ini akan terganggu kalau
mereka masih harus terlibat dalam berbagai kegiatan sosial yang akan
menimbulkan terpecahnya perhatian meraka.Demikian pula, sekali perusahaan
terlibat dalam kegiatan sosial, semakin banyak tuntutan dan permintaan akan
keterlibatan sosial tersebut yang akan semakin luas dan jauh.Ini akan
melemahkan perusahaan yang harus bersaing ketat dengan saingan-saingannya.
c.
Biaya Keterlibatan Sosial
Keterlibatan sosail sebagai wujud dari tanggung jawab
perusahaan malah dianggap memberatkan masyarakat.Alasannya, biaya yang
digunakan untuk keterlibatan perusahaan tersebut bukan biaya yang disediakan
oleh perusahaan itu,melainkan merupakan biaya yang telah diperhitungkan sebagai
salah satu komponen dalam harga barang dan jasa yang ditawarkan dalam
pasar.Pada akhirnya yang menanggung biaya dari keterlibatan sosial perusahaan
tersebut adalah masyarakat khususnya konsumen, dan bukan perusahaan
tersebut.Jadi keterlibatan sosial malah memberatkan masyarakat.
d.
Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial
Para pimpinan perusahaan tidak profesional dalam membuat
pilihan dan keputusan moral.Mereka hanya profesional dalam bidang bisnis dan
ekonomi.Karena itu perusahaan tidak mempunyai tenaga terampil yang siap untuk
melakukan kegiatan-kegiatan sosial tertentu.
Sedangkan Argumen-argumen yang menuntut perlunya
keterlibatan sosial perusahaan tersebut antara lain :
a.
Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah
Untuk mendatangkan keuntungan, perusahaan harus peka dan
tanggap terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat yang semakin berubah.
Misalnya masyarakat tidak hanya butuh barang dan jasa tertentu, melainkan
barang dan jasa dengan mutu yang baik dan juga yang kompetitif.Demikian pula,
masyarakat menuntut agar barang tersebut di produksi dengan tetap menghargai
hak dan kepentingan karyawan serta masalah lingkungan.
b.
Terbatasnya Sumber Daya Alam
Bisnis diharapakan untuk tidak hanya mengeksplotasi
sumber daya alam yang terbatas itu demi keuntungan ekonomis, melainkan juga
ikut melakukan kegiatan sosial tertentu yang tertuma bertujuan untuk memelihara
sumber daya alam.Ini juga pada akhirnya akan berguna bagi perusahaan tersebut
karena perusahaan tentu akan sulit bertahan kalau sumber daya alam terbatas itu
habis dieksploitasi tanpa dijaga kelestariannya.
c.
Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
Bisnis mempunyai kewajiban dan tanggung jawab moral dan
sosial untuk memperbaiki lingkungan sosialnya ke arah yang lebih baik.Semakin
baik lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut memperbaiki iklim bisnis
yang ada.Dengan membantu memperbaiki keadaan sosial dan ekonomi masyarakat
sekitar, jurang kaya dan miskin akan sedikit diperkecil dan demikian masyarakat
sekitar akan lebih menerima kehadiran perusahaan tersebut.
d.
Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan
Jika suatu perusahaan melakukan kegiatan bisnis sampai
merugikan hak dan kepentingan pihak lain(atau masyarakat secara
keseluruhan),pemerintah,yang punya tugas utama melindungi hak dan kepentingan
setiap warga.Itu berarti mau tidak mau pemerintah akan menindak perusahaan
tersebut, antara lain dengan mencabut izin perusahaan tersebut,atau paling
kurang membatasi ruang gerak kegiatan bisnis perusahaan tersebut.
e.
Bisnis Mempunyai Sumber-sumber Daya yang Berguna
Perusahaan tidak hanya punya dana, melainkan juga tenaga
profesional dalam segala bidang yang dapat dimanfaatkan atau dapat disumbangkan
bagi kepentingan kemajuan masyarakat.
f.
Keuntungan Jangka Panjang
Argumen ini mau menunjukan bahwa bagi perusahaan,
tanggung jawab sosial secara keseluruhan, termasuk kegiatan perusahaan dalam
berbagai kegiatan sosial, merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan
dan kelangsungan perusahaan itu dalam jangka waktu panjang.Dengan tanggung
jawab dan keterlibatan sosial tercipta suatu citra yang sangat positif di mata
masyarakat mengenai perusahaan itu.Denga peduli kepada kepentingan masyarakat
dan semua pihak terkait, yang mungkin dalam jangka waktu pendek merugikan
secara finansial, dalam jangka waktu akan sangat menguntungkan bagi perusahaan
tersebut.
2.3 Implementasi
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan,
bahwa struktur mengikuti strategi. Artinya struktur dari suatu organisasi
didasarkan dan ditentukan oleh strategi dari organisasi dan perusahaan itu.
Maka, pada tempat pertama harus dirumuskan terlebih dahulu strategi dari
perusahaan. Akan tetapi, sesungguhnya strategi didasarkan pada tujuan serta
misi yang di emban oleh suatu perusahaan. Strategi hanya mengikuti dan
ditentukan oleh tujuan dan misi suatu perusahaan. Maka, sesungguhnya tujuan dan
misi inilah yang membedakan satu perusahaan dari perusahaan lainnya. Semua hal
lainnya, berupa strategi dan struktur organisasi memang ikut membedakan satu
perusahaan dari perusahaan lain, tetapi sangat dipengaruhi oleh tujuan dan misi
perusahaan tersebut.
Tujuan dan misi perusahaan sangat ditentukan oleh nilai yang dianut oleh
perusahaan itu, yakni oleh pendiri dan pemilik perusahaan beserta CEO-nya.
Letak dan penting tidaknya tanggung jawab sosial dan moral dalam perusahaan
lalu ditempatkan pertama-tama pada kerangka nilai ini. Sejauh mana perusahaan
menganggapnya sebagai sebuah nilai atau tidak. Kalau tanggung jawab sosial juga
dianggap sebagai sebuah nilai yang harus dipegang teguh oleh perusahaan, maka
tanggung jawab sosial ikut menentukan tujuan dan misi perusahaan, yang pada
akhirnya akan menentukan strategi dan struktur organisasi perusahaan tersebut.
Strategi umumnya menetapkan dan menggariskan arah yang akan ditempuh oleh
perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya demi mencapai tujuan dan misi sesuai
dengan nilai yang dianut perusahaan itu. Strategi juga menetapkan kegiatan mana
saja yang mendapat penekanan dan perhatian utama, sesuai dengan apa yang
dinilai tinggi oleh manajer-manajer puncak perusahaan itu. Strategi juga
memberi warna pada kegiatan bisnis perusahaan itu.
Strategi yang didasarkan pada tujuan dan misi tadi diwujudkan melalui
struktur organisasi perusahaan. Kerena itu, nilai, tujuan, misi, dan strategi
pada akhirnya menentukan struktur organisasi dalam perusahaan. Pada umumnya CEO
dan manajer puncak bertanggung jawab mengimplementasikan strategi yang telah
digariskan, termasuk mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan melalui
struktur yang ada. Strategi yang diwujudkan melalui struktur organisasi demi
mencapai tujuan dan misi perusahaan kemudian dievaluasi secara periodik. Salah
satu bentuk evaluasi yang mencakup nilai-nilai moral dan sosial, termasuk
mengenai tanggung jawab sosial perusahaan adalah apa yang dikenal sebagai
sosial audit. Dalam kaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan, sejauh
dianggap sebagai sebuah nilai dan misi yang harus diwujudkan, audit sosial itu
bermaksud menilai dan mengukur kinerja perusahaan dalam kaitan dengan berbagai
masalah sosial yang ingin ikut diatasi oleh perusahaan. Masalah-masalah
tersebut misalnya penciptaan lapangan kerja bagi kelompok minoritas atau
masyarakat sekitar yang masih terbelakang, masalah lingkungan, keadaan dan
lingkungan kerja, pelayanan dan keluhan konsumen, bantuan sosial dalam berbagai
wujud, dan sebagainya. Tujuan audit sosial lalu antara lain untuk menjajaki
kembali pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dalam berbagai aspek yang
dianggap perusahaan itu penting. Dengan audit sosial lalu bisa dinilai apakah
tujuan dan misi yang berkaitan dengan dan didasarkan pada nilai tertentu,
termasuk tanggung jawab moral dan sosial perusahaan, telah diimplementasikan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah kepedulian perusahaan terhadap
kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada sekedar terhadap
kepentingan perusahaan belaka.Dalam perkembangan etika bisnis yang lebih
mutakhir, muncul gagasan yang lebih komprehensif mengenai lingkup tanggung
jawab sosial perusahaan. Sampai sekarang ada empat bidang yang dianggap dan
diterima sebagai ruang lingkup tanggung
jawab sosial perusahaan.
Dari keempat tanggung jawab sosial perusahaan di atas, lingkup pertama
menimbulkan suatu kontroversi yang hebat yang memperlihatkan dua pandangan yang
saling bertentangan antara yang menentang dan mendukung perlunya keterlibatan
sosial sebagai salah satu wujud tanggung jawab sosial perusahaan.
Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan,
bahwa struktur mengikuti strategi. Artinya struktur dari suatu organisasi
didasarkan dan ditentukan oleh strategi dari organisasi dan perusahaan itu. Strategi
yang didasarkan pada tujuan dan misi tadi diwujudkan melalui struktur
organisasi perusahaan. Kerena itu, nilai, tujuan, misi, dan strategi pada
akhirnya menentukan struktur organisasi dalam perusahaan. Pada umumnya CEO dan
manajer puncak bertanggung jawab mengimplementasikan strategi yang telah
digariskan, termasuk mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan melalui
struktur yang ada, kemudian dievaluasi secara periodik. Salah satu bentuk
evaluasi yang mencakup nilai-nilai moral dan sosial, termasuk mengenai tanggung
jawab sosial perusahaan adalah apa yang dikenal sebagai sosial audit.
3.2 Saran
Berdasarkan pada apa yang telah dijelaskan diatas maka
menurut kelompok kami setiap perusahaan perlu dan wajib untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial perusahaan. Karena suatu perusahaan dapat berjalan lancar
ketika mereka mau peduli dengan keadaan di sekitarnya dan tidak semata-mata
hanya mementingkan kepentingan perusahaan saja misalnya mencari keuntungan
sebesar-besarnya dengan menggunakan segala cara yang mengakibatkan pihak-pihak
lain merasa dirugikan. Disini diperlukan hati nurani setiap individu dalam
perusahaan tersebut untuk melaksanakan tanggung jawab sosial itu. Tentu saja
hal ini akan bermanfaat bagi kehidupan perusahaan dalam jangka panjang. Karena tentunya
masyarakat akan mendukung setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan asalkan
tidak merugikan yang ada di sekitarnya dan semakin tumbuh rasa kepercayaan
masyarakat terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis:
Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.